Anda pasti langsung terpukul begitu tahu kalau rekan kerja yang baru saja masuk mendapat gaji yang lebih tinggi dari Anda. Padahal sepertinya loyalitas Anda terhadap perusahaan tidak perlu diragukan lagi.
Sebentar, jangan ngambek dulu. Masalah gaji memang penuh misteri dan Anda harus mengakui dunia kerja terkadang tidak adil. Mayoritas perusahaan menggaji karyawannya berbeda-beda antara satu dengan yang lain, bahkan untuk posisi dan level yang sama, dengan pertimbangan tertentu. Tak heran karyawan cenderung diminta untuk merahasiakan nilai gaji yang didapat untuk mencegah timbulnya gejolak.
Sebelum Anda memutuskan resign karena merasa diperlakukan tidak adil, mungkin baiknya Anda simak dulu tujuh alasan kenapa gaji Anda lebih rendah dibanding kolega lain di kantor. Siapa tahu ini ternyata salah Anda sendiri.
Berikut 6 Alasannya:
1. Tidak tahu standar gaji
2. Malas Bernegosiasi
3. Kurang Pengalaman
4. Status Kepegawaian
5. Posisi Kerja
6. Diskriminasi
Sebentar, jangan ngambek dulu. Masalah gaji memang penuh misteri dan Anda harus mengakui dunia kerja terkadang tidak adil. Mayoritas perusahaan menggaji karyawannya berbeda-beda antara satu dengan yang lain, bahkan untuk posisi dan level yang sama, dengan pertimbangan tertentu. Tak heran karyawan cenderung diminta untuk merahasiakan nilai gaji yang didapat untuk mencegah timbulnya gejolak.
Sebelum Anda memutuskan resign karena merasa diperlakukan tidak adil, mungkin baiknya Anda simak dulu tujuh alasan kenapa gaji Anda lebih rendah dibanding kolega lain di kantor. Siapa tahu ini ternyata salah Anda sendiri.
Berikut 6 Alasannya:
1. Tidak tahu standar gaji
- Bisa jadi Anda tidak tahu standar gaji di perusahaan tersebut, saat melamar Anda bisa saja meminta gaji yang lebih rendah dibanding karyawan yang lain.
- Anda baru tersadar bahwa Anda melakukan kesalahan tersebut setelah Anda telanjur menandatangani kontrak, atau bahkan setelah bekerja di sana selama beberapa bulan dan mengetahui gaji rekan kerja yang lain.
- Agar ini tak terjadi, selalu pastikan Anda tahu berapa kisaran standar gaji untuk level tersebut, di perusahaan tersebut. Qerja.com memiliki data info gaji untuk puluhan ribu perusahaan di Indonesia yang bisa Anda jadikan patokan karena infonya ditulis oleh karyawan perusahaan itu sendiri.
2. Malas Bernegosiasi
- Anda malas bernegosiasi gaji karena begitu berambisi bekerja di tempat tersebut. Apalagi kalau Anda sudah lama menganggur dan benar-benar butuh pekerjaan. Ketika diterima bekerja, barulah Anda tahu kalau gaji Anda lebih rendah dari teman-teman Anda, dan Anda sebenarnya dulu masih bisa nego untuk minta gaji lebih tinggi.
- Menyesal? Pastinya. Negosiasi gaji setelah kontrak ditandatangan biasanya sangat jarang terjadi. Yang bisa Anda lakukan adalah bekerja segiat mungkin dan jadi karyawan berprestasi, hingga setelah satu tahun bekerja di sana Anda bisa meminta kenaikan gaji.
3. Kurang Pengalaman
- Bila Anda memiliki pengalaman yang banyak di suatu bidang pekerjaan, wajar jika Anda digaji lebih banyak dibanding karyawan lain yang belum berpengalaman. Begitu pun sebaliknya. Jadi tak perlu heran jika pengalaman Anda baru dua tahun dan gaji Anda tak sebesar rekan kerja yang berada di level yang sama namun pengalamannya sudah empat tahun.
4. Status Kepegawaian
- Status kepegawaian Anda di sebuah perusahaan juga berpengaruh pada gaji yang Anda dapatkan. Pegawai tetap biasanya mendapatkan gaji lebih tinggi dibanding pegawai kontrak, belum lagi ada banyak tunjangan yang hanya didapatkan jika status Anda adalah pegawai tetap.
- Namun demikian, banyak juga karyawan kontrak yang menerima penghasilan lebih tinggi dari pegawai tetap, jika ia disewa sebagai profesional untuk menjalankan proyek-proyek tertentu saja.
5. Posisi Kerja
- Level atau posisi seseorang di kantor akan mempengaruhi besar atau tidaknya gaji yang Anda dapatkan. Bila Anda berada di level manajer misalnya, jelas gaji Anda berbeda dengan rekan kerja yang berposisi sebagai supervisor.
- Berbeda posisi pastinya berbeda tanggung jawab. Makin tinggi posisi seseorang, maka tanggung jawabnya makin besar dan tentu saja mendapatkan kompensasi yang tinggi.
6. Diskriminasi
- Tak bisa dipungkiri, diskriminasi karena gender dan SARA masih bisa ditemukan di dunia kerja Indonesia. Kalau itu terjadi, bisa saja gaji seseorang ditetapkan berdasarkan keputusan personal dari atasan dan perusahaan, bukan berdasarkan kemampuan dan pengalamannya.